Trendingsekali.com Phnom Penh, 22 Juli 2025 – Perubahan drastis dalam kebijakan visa Kamboja mulai menimbulkan keresahan di kalangan ekspatriat dan pelaku bisnis perjalanan. Seorang agen perjalanan senior yang telah beroperasi selama bertahun-tahun di Kamboja mengungkapkan kekhawatirannya setelah mengalami kesulitan dalam proses perpanjangan visa klien-kliennya.
Menurut laporan yang diterima kemarin sore, agen tersebut mengurus pengajuan perpanjangan visa untuk 73 paspor asing, namun hasil yang diterima sangat berbeda dari biasanya. Dari jumlah tersebut, 36 paspor hanya diberikan visa dengan masa berlaku 3 bulan, dan sebagian besar bahkan hanya mendapatkan visa turis. Sementara itu, 37 paspor lainnya hanya mendapatkan visa untuk 6 bulan.
“Ini pertama kalinya saya melihat skenario seperti ini. Biasanya, kami bisa mendapatkan perpanjangan visa satu tahun untuk klien tetap kami, terutama yang tinggal dan bekerja di Kamboja dalam jangka panjang,” ujar agen perjalanan tersebut yang meminta identitasnya dirahasiakan demi keamanan.
Perubahan Mendadak dan Tidak Diberi Penjelasan
Yang membuat keadaan semakin membingungkan adalah ketiadaan informasi resmi dari pihak imigrasi. Agen tersebut mengatakan bahwa tidak ada pemberitahuan sebelumnya mengenai adanya pengetatan atau perubahan dalam aturan visa. “Kami tidak diberi alasan. Mereka hanya bilang ‘sekarang aturannya seperti ini’. Tidak ada penjelasan resmi, tidak ada pengumuman tertulis. Ini sangat menyulitkan,” katanya.
Sebelumnya, banyak ekspatriat maupun investor asing mengandalkan visa bisnis satu tahun (E-class) yang dapat diperpanjang setiap tahun tanpa banyak kendala, terutama jika mereka memiliki sponsor perusahaan atau bukti aktivitas bisnis yang sah. Namun, dengan situasi saat ini, banyak orang yang selama ini tinggal dan berkontribusi di Kamboja mulai khawatir akan masa depan legalitas tinggal mereka.
Dampak Terhadap Komunitas Ekspatriat dan Investor
Kebijakan ini berpotensi besar mempengaruhi iklim investasi dan keberlangsungan komunitas internasional di Kamboja. Beberapa warga asing yang telah lama tinggal di negara ini menyatakan kekhawatiran bahwa pendekatan yang lebih ketat terhadap visa dapat memicu eksodus warga asing yang selama ini aktif dalam berbagai sektor, mulai dari pariwisata, pendidikan, teknologi, hingga perdagangan umum.
“Saya sudah 8 tahun tinggal di Kamboja dan tidak pernah mengalami kendala seperti ini. Jika tidak ada kejelasan, saya mungkin harus mempertimbangkan untuk pindah ke negara lain yang lebih stabil dalam kebijakan visa,” ujar seorang warga asing asal Australia yang bekerja di bidang teknologi informasi.
Sementara itu, pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) juga merasa terdampak, karena banyak staf mereka yang berasal dari luar negeri mulai mengalami kesulitan dalam mengurus visa kerja.
Kekhawatiran Akan Langkah Jangka Panjang Pemerintah
Beberapa pengamat menilai bahwa pengetatan ini bisa menjadi bagian dari strategi pemerintah Kamboja untuk melakukan reformasi imigrasi, termasuk menekan keberadaan orang asing yang tinggal secara ilegal atau menyalahgunakan visa. Namun, di sisi lain, pendekatan yang mendadak tanpa sosialisasi bisa menciptakan ketidakpastian di tengah masyarakat dan pelaku ekonomi.
“Jika benar ini adalah reformasi, maka seharusnya dilakukan secara transparan dan bertahap. Pemerintah harus memberikan waktu transisi bagi mereka yang selama ini tinggal dan bekerja di Kamboja secara sah,” kata seorang analis kebijakan publik di Phnom Penh.
Ada pula spekulasi bahwa langkah ini berkaitan dengan meningkatnya sorotan terhadap aktivitas kriminal lintas negara yang melibatkan warga asing di Kamboja, seperti penipuan online dan perdagangan manusia yang akhir-akhir ini mencuat ke permukaan. Pemerintah mungkin ingin menunjukkan sikap tegas dalam menyaring siapa saja yang masuk dan tinggal di negara tersebut.
Baca Juga : Daftar Nama Pejabat Kamboja yang Diduga Terlibat Penipuan Online, Ini Kata Shen Liangxi
Kebutuhan Akan Kejelasan dan Komunikasi Resmi
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Departemen Imigrasi Kamboja mengenai perubahan tersebut. Ketidakjelasan ini memicu keresahan dan spekulasi liar di komunitas ekspatriat.
Agen perjalanan yang mengungkapkan kasus ini menambahkan, “Kami butuh kejelasan. Apakah ini hanya kebijakan sementara? Apakah ada dokumen atau persyaratan baru yang perlu dipenuhi? Jika ini terus dibiarkan tanpa informasi, kami kehilangan arah untuk membantu klien kami.”
Banyak pihak berharap agar pemerintah segera memberikan pernyataan resmi, termasuk menjelaskan apakah kebijakan ini bersifat permanen atau sementara, dan siapa saja yang terdampak.
Langkah yang Dapat Dilakukan Warga Asing
Sambil menunggu kejelasan lebih lanjut, warga asing yang berada di Kamboja disarankan untuk:
-
Memeriksa ulang status visanya masing-masing, termasuk tanggal kedaluwarsa dan jenis visa.
-
Menghindari visa turis untuk tujuan tinggal jangka panjang, karena risiko penolakan perpanjangan lebih tinggi.
-
Menyiapkan dokumen pendukung lengkap, seperti surat sponsor, kontrak kerja, atau dokumen perusahaan, jika ingin mengajukan visa bisnis.
-
Menghubungi agen perjalanan atau konsultan visa terpercaya, yang memiliki pengalaman dan kontak dengan kantor imigrasi.
-
Mengikuti perkembangan berita resmi dari imigrasi Kamboja atau kedutaan besar negara asal masing-masing.
Penutup: Ketidakpastian yang Harus Segera Dijawab
Pengetatan kebijakan visa Kamboja ini menjadi pengingat penting bahwa stabilitas dan keterbukaan sistem imigrasi sangat krusial dalam menjaga ekosistem investasi dan kerja sama internasional. Di tengah tantangan ekonomi global dan kebutuhan akan keterlibatan asing dalam pembangunan, kebijakan seperti ini perlu dikelola dengan komunikasi yang baik dan pendekatan yang inklusif.
Jika pemerintah Kamboja tidak segera memberikan kejelasan, bukan tidak mungkin negara ini akan kehilangan kepercayaan dari komunitas asing yang selama ini telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan sektor jasa, pariwisata, dan bisnis.