Suasana senja yang indah di Pantai Legian pada tanggal 1 Mei lalu berubah menjadi momen menegangkan bagi seorang ibu bernama Emilia. Putranya, Jarvis Emmanuel, yang sedang bermain bersama teman-temannya saat acara playdate di pantai tersebut, tiba-tiba menghilang saat matahari mulai terbenam.
Emilia menceritakan bahwa awalnya ia dan beberapa ibu lainnya membawa anak-anak mereka ke Pantai Legian untuk menikmati keindahan sunset.
Saat anak-anak asyik bermain di air dangkal, Emilia sempat mengawasi Jarvis. Namun, karena ada urusan pekerjaan mendesak yang harus diselesaikan melalui telepon genggamnya selama beberapa menit, ia tak menyadari pergerakan sang buah hati.
“Saya sedang membalas pesan pekerjaan di handphone sekitar satu atau dua menit sambil duduk di bin bag. Saya melihat Jarvis keluar dari toilet setelah berganti baju renang dan berjalan ke arah teman-temannya yang sedang bermain,” ungkap Emilia.
Ia mengira Jarvis aman karena ada ibu-ibu lain di sekitar lokasi bermain anak-anak dan kondisi ombak juga tidak terlalu besar.
Namun, kepanikan mulai melanda saat 15-20 menit kemudian, teman Jarvis bertanya keberadaannya.
Emilia yang yakin putranya sedang bermain bersama temannya langsung terkejut dan mulai mencari. Usahanya mencari di sekitar lokasi awal tidak membuahkan hasil.
Dalam kondisi panik, Emilia meminta bantuan keluarga lain yang berada di sekitar pantai. Seorang bapak dengan sigap membantu mencari dan mengingat sempat melihat anak dengan ciri-ciri yang disebutkan Emilia.
Sayangnya, upaya meminta bantuan dari petugas lifeguard Legian tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Emilia kemudian berinisiatif meminta ATV dan pengeras suara kepada pihak berwenang setempat untuk memperluas area pencarian, namun terkendala birokrasi dan kantor Satgas yang tutup karena bertepatan dengan Hari Buruh Nasional.
Beruntung, komunitas di sekitar Pantai Legian dan teman-teman Emilia bergerak cepat membantu menyebarkan foto Jarvis.
Di tengah situasi yang mencekam, Jarvis menunjukkan kemandirian yang telah diajarkan oleh ibunya. Dalam keadaan hilang dan gelap, Jarvis berusaha mencari jalan kembali ke lokasi ibunya.
Karena kesulitan mengingat nama kafe tempat mereka berkumpul akibat minimnya penerangan, Jarvis akhirnya berinisiatif bertanya kepada seorang penyanyi band untuk mengumumkan nama ibunya melalui mikrofon.
Lebih luar biasa lagi, Jarvis mengingat akun Instagram ibunya. Ia mengirimkan pesan langsung (direct message) yang kemudian diterima oleh tim bisnis Emilia yang kemudian menghubungi suaminya.
Setelah mendapat kabar baik, Emilia bergegas menuju lokasi Jarvis ditemukan.
“Saat bertemu, Jarvis tidak histeris, justru saya yang lebih panik. Dia bilang, ‘mama aku janji I already take a good care of myself, tapi aku ilang tadi aku gak bisa ketemu karena udah gelap semuanya.’ (‘Mama, aku janji akan menjaga diriku baik-baik, tapi tadi aku hilang karena sudah gelap dan aku hanya ingat Instagram Mama’,)” cerita Emilia dengan lega.
Pengalaman traumatis ini menjadi pelajaran berharga bagi Emilia. Ia pun membagikan beberapa tips keselamatan bagi para orang tua agar kejadian serupa tidak terulang:
- Wajib Hafal Nomor Telepon Orang Tua: Tidak ada alasan bagi anak untuk tidak menghafal nomor telepon orang tua. Untuk anak balita yang aktif bergerak, tuliskan nomor telepon orang tua dengan spidol permanen di lengan mereka.
- Ingat Akun Media Sosial Orang Tua: Ajarkan anak untuk mengingat akun media sosial orang tua atau kerabat dekat.
- Manfaatkan Teknologi: Pakaikan anak airtag atau jam tangan dengan fitur pelacak lokasi (GPS).
- Segera Hubungi Pihak Berwenang Lokal: Jangan ragu untuk meminta bantuan dari pihak berwenang setempat secepat mungkin.
- Fokus Saat Bersama Anak: Hindari aktivitas yang mengalihkan perhatian seperti membalas pesan pekerjaan di telepon. Jika perlu, lakukan panggilan telepon sambil tetap mengawasi anak.
- Ajarkan Aturan Keselamatan dan Bertahan Hidup: Bekali anak dengan pengetahuan dasar tentang keselamatan diri.
Emilia sangat berterima kasih kepada komunitas lokal dan teman-temannya atas bantuan dan dukungan yang diberikan hingga Jarvis ditemukan dalam keadaan selamat.
Ia juga bersyukur atas kemandirian dan ingatan putranya yang akhirnya menjadi kunci untuk bersatu kembali.
Pengalaman ini menjadi pengingat penting bagi para orang tua untuk selalu waspada dan mempersiapkan anak-anak dengan langkah-langkah keselamatan.